Saturday, March 14, 2009

Memuliakan anak-anak

''Barangsiapa mempunyai anak perempuan, tidak dikuburkannya anak itu hidup-hidup, tidak dihinakannya, dan tidak dilebihkannya anaknya laki-laki dari perempuan itu, maka Allah memasukannya ke dalam surga dengan sebab dia.'' (HR Abu Dawud).

Di masa Rasulullah, ada seroang ibu miskin membawa kedua putrinya ke hadapan Aisyah. Aisyah kemudian memberinya tiga kurma. Ibu miskin ini membagikan masing-masing satu kurma untuk anaknya dan sisanya untuk dirinya. Kedua anaknya makan dengan sangat lahap. Ketika sang ibu hendak memakan kurmanya, tiba-tiba kedua anaknya mencegahnya. Melihat kedua putrinya masih lapar, ibu miskin itu tidak memakan kurmanya dan malah membagi kurma menjadi dua bagian untuk masing-masing anaknya.

Aisyah mengadukan hal ini pada Rasulullah yang lalu bersabda, ''Barangsiapa yang ada padanya tiga orang anak perempuan dia bersabar dalam mengasuhnya, dalam susahnya dan dalam senangnya, dia akan dimasukkan Allah ke dalam surga, karena rahmat Allah terhadap anak-anak itu.''

Seorang laki-laki kemudian bertanya, ''Bagaimana kalau hanya dua, ya Rasulullah?'' Beliau menjawab, ''Dan berdua pun begitu juga.'' Datang pula seorang laki-laki bertanya, ''Bagaimana kalau hanya satu orang?'' Beliau menjawab, ''Satu orang pun begitu juga!'' (HR Al Hakim dari Abu Hurairah).

Dari hadis Rasulullah kita memahami betapa Islam sangat memuliakan anak perempuan. Seorang anak perempuan yang diasuh, dididik, dibina, diberikan penghidupan layak, tak dibedakan dengan anak laki-laki, tumbuh menjadi sosok solihah mampu membawa kedua orang tuanya ke surga.

Rasulullah secara khusus bersabda pada umatnya tentang keberuntungan anak perempuan dan memiliki saudara atau kerabat perempuan. ''Barang siapa yang mengeluarkan belanja untuk dua anak perempuan, atau dua saudara perempuan, atau kaum kerabat perempuan yang patut disediakan belanja untuk keduanya, sehingga keduanya diberi Allah kecukupan atau kemampuan, jadilah keduanya itu dinding (pelindung) dari neraka.'' (HR. Ibnu Hibban dan At Thabrani).

Keistimewaan yang bakal diperolehapabila anak-anak anda boleh digelar
kanak-kanak atau kupu-kupu syurga. Barangsiapa yang mengembirakan anak
perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana
takutkan Allah. Orang yang menangis takutkan Allah diharamkan oleh Allah
akan api neraka ke atas tubuhnya.

Ciumlah anakmu kerana pahala setiap ciuman itu dibalas dengan satu darjat
syurga. Nisbah di antara dua darjat ialah 500 darjat. Syurga itu ialah
sebuah kampung kesenangan, tiada masuk ke dalamnya melainkan orang yang
menyukai kanak-kanak.

Barangsiapa keluar ke pekan Muslim dan membeli barang-barang dan kembali
ke rumah dengan buah tangan untuk anak-anaknya, nescaya mendapat rahmat
daripada Allah dan tidak diseksa di Akhirat kelak.
Muliakan anak-anak dengan mengajar mereka adab dan ilmu agama

Barangsiapa memuliakan anak-anaknya dalam keadaan jahil dia turut menanggung
tiap-tiap dosa yang dilakukan oleh anaknya itu dan barangsiapa membekalkan anaknya
itu turut diperolehinya.

Aqrak pernah terlihat Nabi SAW mencium cucu baginda Hassan. Aqrak berkata;
"Anakku sepuluh orang banyaknya, namun tiada seorang pun yang pernah
aku cium." Sabda Nabi SAW; "Orang yang tidak menyayangi tidak pula akan
disayangi."

Barangsiapa ke pasar dan membeli sesuatu barang untuk ahli keluarganyadan
dia memikulnya ke rumah; pahalanya seperti dia memikul sedekah untuk orang
yang sangat berhajat. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak
lelaki. Maka barangsiapa menyukakan anak perempuan seolah-olah dia
memerdekakan anak Nabi Ismail.

Seorang lelaki bertanya; "Ya Rasulullah, kepada siapakah harus akuberbakti? "
Jawab baginda; "Berbaktilah kepada ibu bapamu."
Kata lelaki itu lagi; "Ibu bapaku sudah tiada lagi."
Sabda Nabi SAW; "Kalau begitu berbaktilah kepada anakmu, ibubapa berhak
terhadap dirimu dan anakmu pula berhak ke atas dirimu."

No comments: